Kamis, 24 November 2011

Program Pengolahan Pemodelan Desain Grafik

Desain grafik dibagi menjadi beberapa kategori yang mana saran untuk mengolahnya pun berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.

1. Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)
    Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan lain yang      sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti    Adobe Photoshop). Program yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
    •  Adobe FrameMaker
    •  Adobe In Design
    •   Adobe PageMaker
    •  Corel Ventura
    •  Microsoft Publisher
    •  Quark Xpress

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis
    Pada program ini kita dapat menggunakannya untuk membuat vektor/garis sehingga sering disebut sebagai     Illustrator Program. Objek yang dihasilkan berupa beberapa kombinasi garis. Aplikasi yang termasuk           dalam kelompok ini adalah:
    • Adobe Illustrator
    •  Beneba Canvas
    •  CorelDraw
    •   Macromedia Freehand
    •   Metacreations Expression
    •    Micrografx Designer
3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar
    Aplikasi ini dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semua objek yang      diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki          kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel    yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Tetapi  program yang termasuk dalam kelompok ini dapat        juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggap sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari            program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan        dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik. Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:
    •  Adobe Photoshop
    • Corel Photo Paint
    • Macromedia Xres
    • Metacreations Painter
    •  Metacreations Live Picture
    •   Micrografx Picture Publisher
    •  Microsoft Photo Editor
    • QFX
    • Wright Image
    • Pixelmator
    •  Manga studio
    • Gimp
4. Aplikasi Pengolah Film/Video
   Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai            macam format. Pemberian judul teks juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian      efek khusus seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan      aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
    •  Adobe After Effect
    •   Power Director
    • Show Biz DVD
    •  Ulead Video Studio
    •  Element Premier
    • Easy Media Creator
    • Pinnacle Studio Plus
    •  WinDVD Creater
    •   Nero Ultra Edition
    •  Camtasia

5. Aplikasi Pengolah Multimedia
   Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam            bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk      CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang         dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik. Yang termasuk         dalam kelompok ini adalah:
    •  Macromedia Authorware
    • Macromedia Director
    • Macromedia Flash
    • Multimedia Builder
    • Ezedia
    •  Hyper Studio
    • Ovation Studio Pro

Perbedaan Gambar Bitmap dan Gambar Vector pada Desain Pemodelan Grafik

Gambar Vektor
Vector merupakan gambar digital yang berbasiskan persamaan perhitungan matematis. Gambar bertipe vektor terbentuk dari garis dan kurva hasil dari perhitungan matematis dari beberapa titik, sehingga membentuk suatu objek gambar. Vektor menampilkan sebuah gambar berdasarkan perhitungan koordinat geometris gambar tersebut.  Gambar vektor umumnya berukuran lebih kecil bila dibandingkan dengan gambar bitmap. Beberapa format gambar vektor di antaranya: .CDR, .AI, .SVG, .EPS, dan dll. Gambar bertipe vektor terbentuk dari garis dan kurva hasil dari perhitungan matematis dari beberapa titik, sehingga membentuk suatu objek gambar. Tampilan gambar vektor,  bersifat relatif lebih kaku dibandingkan dengan gambar bitmap, kualitasnya tidak bergantung kepada resolusi gambar.
Gambar tipe ini bisa diubah-ubah ke berbagai ukuran dan juga dapat dicetak pada tingkat resolusi sebesar apapun tanpa kehilangan detil dan ketajaman gambar. Tampilan vektor merupakan pilihan terbaik ketika harus menampilkan gambar-gambar yang harus bisa mempertahankan ketajaman garis ketika ukuranya diubah. Ketika bekerja dengan gambar Vektor, kita akan mengedit objek berdasarkan perhitungan matematis-nya.
Karena monitor menampilkan gambar dengan cara menggunakan jaringan titik, maka kedua macam tipe gambar (bitmap dan Vektor) akan diperlihatkan sebagai pixel pada layar monitor. Begitu juga ketika kita hendak menampilkan gambar Vektor ke suatu halaman web, dimana kita harus melakukan export gambar Vektor tersebut ke format yang di dukung oleh browser (JPG, GIF, PNG, dll). Sifat gambar vektor yang telah di export tersebut otomatis berubah menjadi tipe bitmap/raster, meskipun dibuat dengan program/software penghasil gambar Vektor.
Format Bitmap
Bitmap yaitu representasi dari citra grafis yang terdiri dari susunan titik yang tersimpan di memori komputer. Dikembangkan oleh Microsoft dan nilai setiap titik diawali oleh satu bit data untuk gambar hitam putih, atau lebih bagi gambar berwarna. Kerapatan titik-titik tersebut dinamakan resolusi, yang menunjukkan seberapa tajam gambar ini ditampilkan, ditunjukkan dengan jumlah baris dan kolom, contohnya 300px/inch (satuan ini sering dipakai agar hasil cetak tidak pecah, lebih besar lebih bagus). Terkadang resolusi diartikan sebagai lebar dan panjangnya suatu media, namun pada pembahasan format gambar Resolusi diartikan sebagai banyaknya warna atau titik warna dalam satuan ukuran tertentu. Untuk menampilkan citra bitmap pada monitor atau mencetaknya pada printer, komputer menterjemahkan bitmap ini menjadi pixel (pada layar) atau titik tinta (pada printer). Beberapa format file bitmap yang populer adalah BMP, PCX ,TIFF. JPEG, GIF, dll.
Gambar bitmap bisa disebut juga dengan gambar raster merupakan kumpulan kotak-kotak kecil (pixel). Titik-titik pixel tersebut ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu dengan nilai-nilai warna tersendiri yang secara keseluruhan akan membentuk sebuah tampilan. Gambar bertipe bitmap sesungguhnya adalah mozaik dari ribuan atau jutaan pixel. Ketika bekerja dengan gambar bitmap kita akan mengedit pixel-pixel yang merupakan bagian dari sebuah objek gambar.
Tampilan bitmap mampu menunjukkan kehalusan gradasi warna dan bayangan dari sebuah gambar, karena itu tipe bitmap merupakan media elektronik yang paling tepat untuk gambar-gambar dengan perpaduan gradasi warna yang rumit, seperti foto dan lukisan digital. Gambar bitmap sangat tergantung dengan resolusinya, karena setiap gambar mempunyai jumlah pixel yang pasti. Hal ini berarti bahwa sebuah gambar akan sangat tergantung dari jumlah pixel yang membentuknya. Apabila dilakukan pembesaran ukuran gambar dengan resolusi kecil, maka gambar akan kehilangan detil dan akan terlihat kotak-kotak pixel yang berundak (jagged).
Pixel-pixel yang membentuk gambar tersebut memiliki warna warna tertentu dan jumlah warna yang boleh dimiliki oleh suatu gambar dinamakan intensitas. Biasanya dikenal istilah 256 warna, high color, 16 juta warna (true color) gradasi abu-abu (grayscale), serta hitam-putih (black & white). Semakin banyak jumlah warna dalam suatu gambar maka gambar yang dihasilkan akan semakin bagus. Jumlah warna maksimum dari gambar dapat dilihat dari jenis filenya. Misal file gambar yang berekstensi .jpg akan memiliki maksimum 16 juta warna, atau file yang berekstensi .gif memiliki jumlah warna maksimum 256.
Jika file bitmap diperbesar maka ketajaman gambar akan berkurang. Sedangkan pada vektor grafis ukuran gambar tidak mempegaruhi ukuran file. Jika gambar diperbesar maka ketajamannya tetap sama dengan sebelumnya.Ukuran file dari gambar vektor grafis dipengaruhi oleh kompleksitas dari persamaaan vektor yang digunakan. Misal ada dua gambar yang besarnya sama. Gambar yang pertama adalah gambar lingkaran sedangkan gambar yang kedua adalah gambar tali yang melingkar tidak beraturan. Ukuran file gambar tali akan lebih besar daripada gambar lingkaran. Kekurangan dari vektor grafis tidak mampu menampilkan gambar secara detail dan kompleks.

Rabu, 23 November 2011

Desain Pemodelan Grafik

 Desain pemodelan grafik merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan grafik komputer atau segala sesuatu mengenai pengolahan gambar yang dikerjakan pada komputer. Pemodelan bisa dikatakan sebagai suatu cara untuk membentuk,membuat dan mendesain suatu benda – benda atau objek sehingga terlihat hidup. Pengolahan objek  itu berupa pemotongan gambar, rotasi, dilatasi, translasi dan lain-lain Kesemuanya ini dikerjakan dengan komputer,dengan cara memperlihatkan benda tersebut secara 3 dimensi.  Desainer mencapai tujuan mereka dengan memanfaatkan unsur-unsur dan prinsip- prinsip desain grafis. Langkah – langkah pembuatan pemodelan desain grafik terdiri dari Motion Capture Model 2D, Dasar metode Modeling 3D, Proses Rendering Texturing, Image dan Display.

 a. Motion Capture Model 2D
 Proses ini adalah langkah awal untuk membentuk model obyek yang akan dibangun dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar wajah yang sudah dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode Image Adjustment Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply, dan tampilan Convert Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini digunakan aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop atau sejenisnya. Dalam tahap ini proses penentuan obyek 2D memiliki pengertian bahwa obyek 2D yang akan dibentuk merupakan dasar pemodelan 3D.

 b.Dasar metode Modeling 3D
Jenis metode pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan nurbs dan polygon ataupun subdivision.Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan.

 C.Proses Rendering
Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output.

d. Texturing
Proses texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah materi obyek dari segi tekstur. Untuk materi sebuah object bisa digunakan aplikasi properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction.

 e.Image dan Display
Merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasanya obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar untuk kebutuhan koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang dimasukkan pada tahap teksturing pemodelan.